Minggu, 13 Desember 2015

PR in Goverment

      
     MEA 2015 sudah semakin dekat, saat ini Indonesia tidak hanya menghadapi era globalisasi tetapi juga kemajuan teknologi informasi dan komunikasi serta demokratisasi. Tiga hal tersebut menimbulkan beberapa gejala negatif yang patut diwaspadai seperti intoleransi, kekerasan, potensi konflik, loyalitas, primodial, keterbukaan dan dekadensi moral. Selain itu juga muncul ruang publik yang demokratis bahkan cenderung anarkis. Kebebasan sipil, pluralisme dan sistem media yang independen semakin mengemuka. Semua pihak dapat memperbincangkan persoalan publik, tidak ada lagi ruang privat yang bebas dari informasi, semua bisa dipenetrasi begitu juga dengan ruang publik.

Secara nyata globalisasi sudah berdampak dalam perkembangan dunia public relations di Tanah Air. Para praktisi public relations harus berjuang ekstra keras dalam menghadapi praktisi international serta perusahaan konsultan global PR. Tuntutan akan sebuah perubahan dan dinamiknya, mengharuskan praktisi PR merespon ekstra cepat akan kompetisi global, baik yang bersifat strategis maupun  teknis. Ritme perubahan kompetisi yang meningkat dan bergerak begitu cepat akan semakin menyulitkan dan berdampak bagi praktisi public relations Indonesia, apabila tidak disikapi dengan peningkatan kompetensi kerja dan profesionalisme.