Minggu, 13 Desember 2015

PR in Goverment

      
     MEA 2015 sudah semakin dekat, saat ini Indonesia tidak hanya menghadapi era globalisasi tetapi juga kemajuan teknologi informasi dan komunikasi serta demokratisasi. Tiga hal tersebut menimbulkan beberapa gejala negatif yang patut diwaspadai seperti intoleransi, kekerasan, potensi konflik, loyalitas, primodial, keterbukaan dan dekadensi moral. Selain itu juga muncul ruang publik yang demokratis bahkan cenderung anarkis. Kebebasan sipil, pluralisme dan sistem media yang independen semakin mengemuka. Semua pihak dapat memperbincangkan persoalan publik, tidak ada lagi ruang privat yang bebas dari informasi, semua bisa dipenetrasi begitu juga dengan ruang publik.

Secara nyata globalisasi sudah berdampak dalam perkembangan dunia public relations di Tanah Air. Para praktisi public relations harus berjuang ekstra keras dalam menghadapi praktisi international serta perusahaan konsultan global PR. Tuntutan akan sebuah perubahan dan dinamiknya, mengharuskan praktisi PR merespon ekstra cepat akan kompetisi global, baik yang bersifat strategis maupun  teknis. Ritme perubahan kompetisi yang meningkat dan bergerak begitu cepat akan semakin menyulitkan dan berdampak bagi praktisi public relations Indonesia, apabila tidak disikapi dengan peningkatan kompetensi kerja dan profesionalisme.

Senin, 04 Mei 2015

Penanaman Nilai-Nilai Anti Korupsi di Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi Sebagai Upaya Preventif Pencegahan Korupsi


Masalah pemberatasan korupsi tidak hanya dapat dilakukan oleh aparat penegak hukum saja, dunia pendidikan diharapkan dapat berperan dalam pencegahan korupsi sejak dini. Pendidikan sebagai wadah untuk membentuk generasi penerus bangsa menjadi wadah yang efktif dalam rangka pencegahan korupsi. Pemberantasan korupsi tidak cukup dengan menghukum dan memberikan ceramah atau seminar anti korupsi. Agar tidak terjadi tumbuh silih bergantinya korupsi di Indonesia, maka perlu dicari sampai dari akar masalahnya. Dengan membekali pendidikan anti korupsi yang cukup akan memberikan perlindungan kepada para calon generasi penerus bangsa dari maraknya tindak korupsi. 

Jumat, 27 Maret 2015

Tantangan dan Peluang PR Di Era MEA


MEA merupakan bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian adanya sistem perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN. Indonesia dan sembilan negara anggota ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC).  Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah realisasi tujuan akhir dari integrasi ekonomi yang dianut dalam Visi 2020, yang didasarkan pada konvergensi kepentingan negara-negara anggota ASEAN untuk memperdalam dan memperluas integrasi ekonomi melalui inisiatif yang ada dan baru dengan batas waktu yang jelas dalam mendirikan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), ASEAN harus bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip terbuka, berorientasi ke luar, inklusif, dan berorientasi pasar ekonomi yang konsisten dengan aturan multilateral serta kepatuhan terhadap sistem untuk kepatuhan dan pelaksanaan komitmen ekonomi yang efektif berbasis aturan. 

Senin, 16 Maret 2015

PR Measurement

Seluruh aktivitas kehumasan dilakukan dalam suatu rangkaian proses manajemen kehumasan yang dimulai dari tahap pengidentifikasian masalah dimana melalui tahap ini, para Humas harus memantau apa saja yang menjadi opini publik terkait dengan aktivitas organisasinya. 

Rabu, 25 Februari 2015

Media Sosial Bagi Humas

Media sosial merupakan media komunikasi berbasis internet dengan menggunakan berbagai fitur seperti instant messenger, blogging.  Media sosial menjadi kekuatan baru dalam mendukung kegiatan kehumasan. Sebagai sebuah media berkomunikasi, tentu media sosial memiliki karakteristik dan sifat yang sangat berbeda dengan media-media konvensional. Fenomena kehadiran media sosial, membuat para praktisi Humas memiliki banyak pilihan media untuk menyapa stakeholdersnya.

Jumat, 23 Januari 2015

Keterbukaan Informasi Publik

   Era demokrasi dan transparansi saat ini, memberikan jaminan hukum bagi setiap orang untuk mengakses informasi yang dimiliki oleh badan publik, sebagai bagian dari partisipasi aktif dalam memberikan masukan terhadap kebijakan penyelenggaraan negara. Memasuki tahun ketiga bergulirnya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP), perlu adanya upaya dan sinergi yang berkesinambungan di berbagai lini dalam meminimalkan berbagai hambatan prosedural terkait penyelenggaraan pelayanan informasi yakni melalui mekanisme koordinasi yang terencana, terukur, terprogram dan terevaluasi dengan baik.

Sabtu, 17 Januari 2015

Penerapan Budaya Perusahaan

   Budaya adalah hasil budi daya manusia yang tinggi, luhur dan sangat dihargai serta dihormati oleh masyarakat lingkunganya.
Budaya perusahaan adalah merupakan satu perangkat nilai-nilai kebaikan, norma-norma, penuntun kepercayaan, pengertian dan bagaimana cara bertindak/berfikir atau dipertemukan oleh setiap anggota organisasi yang dapat diterima seutuhnya oleh lingkungannya atau merupakan suatu komitmen bersama mulai dari lapisan tingkat puncak, pimpinan, menengah hingga para karyawan.

Jumat, 16 Januari 2015

Pembinaan Dan Pengembangan Terhadap Karyawan

       Organisasi perusahaan sebagai suatu sistem berarti organisasi perusahaan tidak dapat lepas dari lingkungannya baik yang bersifat internal maupun eksternal. Lingkungan yang melingkupi dan mempengaruhi jalannya organisasi sifatnya selalu berubah. Tujuan organisasi tersebut antara lain dapat hidup berkembang dengan cara memenuhi tuntutan lingkungan. Oleh karena itu sebagai konsekuensinya organisasi perusahaan harus melakukan berbagai kegiatan dalam rangka menghadapi atau memenuhi tuntutan perubahan-perubahan tersebut. 

Selasa, 13 Januari 2015

Integrated Marketing Communication With Public Relations 2.0

Kendati banyak yang meragukan keberadaannya, keberadaan public relations (PR) 2.0 terbukti terus bergulir di tengah ‘ledakan’ gerakan media baru yang disebut social media. PR 2.0 melakukan caranya dalam menerapkan gaya komunikasi baru dengan lebih sederhana, cepat, mudah, dan menjangkau sasaran luas dalam upayanya untuk membangun integrated marketing communications (IMC).

PR dan media ibarat dua sisi mata pisau. Kemana PR bergerak, disitu pula terdapat media. Dalam era di mana berita bisa mudah di akses kapan dan dimana saja, Public Relations 2.0 terbukti sangat dibutuhkan. Apalagi akses social media yang sudah membumi dan menjadi teman kesehari-harian publik, membuat publik memiliki power yang besar dalam membentuk opini, menyebarkan berita, dan mempengaruhi publik lain akan sebuah isu perusahaan. Komunikasi pun berlangsung secara dua arah (timbal balik) antara perusahaan dengan publik melalui perantara media. Akibatnya akses reputasi perusahaan dapat menjadi lebih terbuka dan langsung ke publik, dalam hal ini publik perusahaan itu sendiri. 

Senin, 12 Januari 2015

Pendidikan Anti Korupsi Untuk Perguruan Tinggi

Korupsi yang terjadi di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan dan berdampak buruk luar biasa pada hampir seluruh sendi kehidupan. Korupsi telah menghancurkan sistem perekonomian, sistem demokrasi, sistem politik, sistem hukum, sistem pemerintahan dan tatanan sosial kemasyarakatan di negeri ini. Dilain pihak upaya pemberantasan korupsi yang telah dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil yang optimal. Korupsi dalam berbagai tingkatan tetap saja banyak terjadi seolah-olah telah menjadi bagian dari kehidupan kita yang bahkan sudah dianggap sebagai hal yang biasa.
Upaya pemberantasan korupsi terdiri menjadi dua bagian besar yaitu (1) penindakan, (2) pencegahan tidak akan pernah berhasil optimal jika hanya dilakukan oleh pemerintah saja tanpa melibatkan peran serta masyarakat. Oleh karena itu tidaklah berlebihan jika mahasiswa sebagai salah satu bagian terpenting dari masyarakat yang merupakan pewaris masa depan diharapkan dapat terlibat aktif dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.

Jumat, 09 Januari 2015

Penentuan Tujuan Komunikasi


Penentuan tujuan merupakan salah satu dari empat bagian model komunikasi strategis. Karena penentuan tujuan merupakan faktor penting dalam sebuah perencanaan komunikasi yang matang. Ini karena tujuan membantu mengarahkan perhatian dan tindakan selama komunikasi karena tujuan memberi target untuk di bidik. Dalam kaitan ini tujuan disusun dengan menggunakan beberapa tolak ukur. 

Pertama tujuan harus konkret. Tujuan harus spesifik dan dapat diketahui, tidak samar-samar atau bentuk bebas. Kedua tujuan komunikasi harus jelas. Ketiga tujuan dapat dilaksanakan, penentuan tujuan tidak boleh untuk mencapai hal yang mustahil. Keempat action oriented, adalah salah satu tujuan yang menggugah orang untuk cepat melakukan tindakan, menuntut agar rencana komunikasi mewujudkan tujuan yang maksimal.

Menurut Grace ada 4 macam tujuan dalam proses komunikasi : 

  1. Tujuan fungsional adalah tujuan yang secara pokok bermanfaat untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi atau lembaga. 
  2. Tujuan manipulasi adalah tujuan yang dimaksudkan untuk menggerakan orang-orang yang mau menerima ide-ide yang disampaikan, yang sesuai ataupun tidak dengan nilai dan sikapnya.
  3. Tujuan keindahan adalah tujuan yang untuk menciptakan tujuan-tujuan yang bersifat kreatif. Komunikasi ini dipergunakan untuk memungkinkan seseorang mampu mengungkapkan perasaan tadi dalam kenyataan.
  4. Tujuan keyakinan adalah tujuan yang bermaksud untuk menyakinkan atau mengembangkan keyakinan orang-orang pada lingkungan.  

Kamis, 08 Januari 2015

Etos, Pathos dan Logos

Kegiatan utama seorang humas adalah melakukan komunikasi kepada seluruh komponen stakeholders dan memahami apa yang menjadi visi dan misi berikut aktivitas konkret yang dilakukan organisai. Secara umum, tujuan akhir dari aktivitas komunikasi kehumasan diarahkan dalam rangka meningkatkan penerimaan terhadap kegiatan organisasi, manakala sebelumnya para stakeholders melakukan penolakan. Supaya tujuan komunikasi nisa mencapai hasil yang diharapkan tentu diperlukan serangkaian tuntutan atau persyaratan. Pertama yang paling penting adalah memahami karakteristik khalayak dalam proses komunikasi itu. Seorang Humas harus mengenai secara spesifik  karakteristik dari setiap komponen stakeholders yang dihadapinya. 

Pentingnya Komunikasi

Menurut berbagai survei, sekitar 85% persen dari kesuksesan dalam hidup berkaitan secara langsung dengan kemampuan berkomunikasi dan keterampilan membina hubungan. Berkomunikasi merupakan kegiatan rutin manusia sejak mereka dilahirkan ke dunia-mulai dari tangisan sang bayi yang menyampaikan pesan berisi psikologis dan fisiologisnya sampai dengan pesan berisi kebutuhan komplementer orang dewasa saat ini. Semua ini tidak terlepas dari proses penyampaian dan penerimaan pesan yang disebut komunikasi.