Rabu, 19 Oktober 2016

Social Media Dalam Dunia Pendidikan




Sebelum perkembangan teknologi, praktik Publik Relations (PR) masih bersifat konvensional. Mulai dari Government PR, Marketing PR, dan lainnya. Namun, pasca teknologi digital marak ditandai dengan kehadiran social media—praktik PR mulai mengalami pergeseran. Meskipun, tujuan PR tetap tidak ada yang berubah.


Praktisi social media, Nukman Luthfi, menilai bahwa social media merupakan alternative media untuk menjangkau media, termasuk publik digital atau dikenal dengan istilah netizen. “Dengan menggunakan kanal social media, penyampaian pesan dapat dilakukan secara langsung dan pelaku PR dapat lebih engage dengan target,” tegas Nukman.

Ada hirarki yang wajib diperhatikan para pelaku PR dalam memanfaatkan social media. Menurut Nukman, ada tiga hirarki yang didasarkan pada karakter unik pengguna social media yang sangat mudah dikenali. Pertama adalah Creator, yang aktif memberikan konten berupa word, picture, dan video secara konsisten. Diurutan kedua, ada Conversationalist, di mana pengguna social media hanya rajin mengobrol dan melakukan percakapan. Terakhir adalah Critics, yang hanya gemar mengkritik tanpa mau memberikan konten.


Berangkat dari tiga hirarki itu, maka engagement adalah kunci untuk bisa berkomunikasi di era social media seperti sekarang. Sebagai bagian dari praktik PR, para pelaku dunia pendidikan, juga harus dituntut untuk memanfaatkan social media dalam menjalin hubungan dengan mahasiswa dan masyarakat. Karena mahasiswa yang notabene sebagai generasi millenial, akrab dengan penggunaan ponsel pintar, internet dan social media. Karena itu,  menjalin komunikasi dan memberikan pelayanan kepada mereka tentunya harus menggunakan pendekatan dan strategi komunikasi yang lebih interaktif. Seperti, penggunaan facebook, twitter maupun instagram. Pengelolaan social media yang efektif sering diartikan harus menjaga komunikasi terus-menerus, membangun kredibilitas dan kepercayaan, dan menyediakan publiknya dengan informasi yang relevan tentang organisasi.
 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar